Di tengah teriknya panas Teluk Arab, impian Ananda untuk kehidupan yang lebih baik dari yang ia tinggalkan di India hancur setelah anaknya terlupakan di dalam bus sekolah dan meninggal. Dengan membawa abu sang anak, Ananda bangkit melawan kasta “tak terlihat” dalam masyarakat, menuntut pertanggungjawaban dan menolak uang darah yang lazim diberikan sebagai bentuk ganti rugi.