Dalam rutinitas harian yang monoton, Anka, seorang pegawai kantoran biasa, terhimpit oleh masalah bertubi-tubi. Hari-harinya dimulai dengan cara yang sama: bangun tidur, gosok gigi, menyeruput kopi pahit, lalu dimarahi atasan di kantor. Kehidupan pribadinya pun tak kalah suram—hubungannya kandas dan sang ayah dalam kondisi kritis. Rasa kecewa terus menumpuk, membuatnya merasa dunia memusuhinya. Di tengah kehancuran itu, Anka dihantui rasa sakit yang tak kunjung reda. Saat segalanya terasa sia-sia, ia pun tenggelam dalam keputusasaan yang paling kelam.